Dengan atau Tanpa Sayap

Sebelum hari ini berakhir, saya memaksakan diri menulis kisah ini.

img-20161119-wa0046
Menggenapi Usia

Bagi saya, ulang tahun bukanlah sesuatu yang luar biasa, tapi di tanggal ini saya seringkali, meskipun tidak selalu, melakukan check point kehidupan. Terkadang isi blog saya berselang satu tahun karena kemalasan saya menulis selain di bulan November.

 

Saya terlahir sebagai Scorpio. Sedikit banyak saya meyakini kepribadian berdasarkan zodiak. Selain itu, saya juga terlahir sebagai anak bungsu selama 9 tahun, namun kemudian berubah menjadi anak tengah hingga kini. Iya, jadi saya beranjak dewasa sebagai anak tengah, hingga kemudian saya menjadi ENFJ-A dalam menggenapi usia saat ini.

 

Sambil mendengarkan streaming radio Indonesia, saya menulis ini di meja belajar kamar yang sudah saya tempati selama hampir 2 bulan ini. Where the magic happen, kamar ini menjadi saksi kerja rodi saya semalam suntuk untuk menyelesaikan tulisan 4000 kata, tugas pertama sebagai mahasiswa. Menjadi mahasiswa lagi adalah keputusan penting yang saya ambil di tahun ini. Setelah empat tahun lebih saya menjadi penyumbang kepadatan penduduk Jakarta, saya akhirnya dengan lega dapat mengirim email “today is my last day” ke teman-teman kantor.

 

Selalu lucu rasanya ketika saya mengingat kembali impian dangkal selepas kuliah sarjana dulu. Saya bermimpi, jika menikah nanti, saya ingin menemani suami kuliah ke luar negeri. Bukan, bukan saya yang kuliah, saya cukup ikut untuk menjalankan tugas seorang istri. Ternyata memang Allah selalu punya rencana yang jauh lebih baik, saya sampai saat ini tidak dipertemukan dengan suami idaman tersebut. Allah menyiapkan diri saya untuk sesuatu yang lebih besar, saya diberikan jalan untuk berangkat ke luar negeri, tetapi dalam peran sebagai mahasiswa.

 

Di sinilah saya sekarang, sebuah kota kecil yang berada di Inggris. Kota yang berjarak 14.741 km dari Ibukota Negara Indonesia. Kota yang bernama Coventry. Tidak pernah dengar kota ini sebelumnya? Wajar, saya juga baru mendengar kota ini sekitar awal Agustus lalu. November tahun lalu saya sudah membayangkan akan merayakan ulang tahun berikutnya di Inggris, tapi tentunya bukan di Coventry. Singkat cerita, saat ini saya mengambil International Technology Management di University of Warwick. Kampus saya ini berlokasi di kota Coventry yang notabene hanya berjarak 1 jam perjalanan kereta dari London dan 15 menit perjalanan dengan taksi dari Birmingham. Kisah di balik perjalanan panjang saya menuju Warwick akan saya bagikan dalam tulisan selanjutnya.

 

Dari dangkalnya impian hingga bergesernya harapan, saya belajar. Saya belajar bahwa terbang meraih mimpi dengan atau pun tanpa sayap bukan perkara penting. Bagaimana cara kita terbang dengan kondisi yang ada, itulah pembeda yang menentukan apakah kita akan sampai dengan selamat di tujuan atau tidak. Setiap perjalanan takkan pernah sama, begitu pula cara kita melaluinya.

 

Maka tentukan tujuan, kemudian terbanglah tinggi, dengan atau tanpa sayap. Nikmati setiap jeda perjalanan dan mendaratlah perlahan dengan penuh kepastian.

 

 

Coventry, 19 November 2016

 

 

Ginar Santika Niwanputri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *