Mengingat Allah

Judul tulisan ini sederhana, Mengingat Allah.
Ingatkah ketika masa kanak-kanak dulu kita selalu diajarkan berdoa sejak bangun tidur sampai dengan tidur kembali di malam hari.
Tujuannya apa? Sederhana sekali, untuk mengingat Allah.
Ketika bangun tidur kita mengingat Allah, masuk kamar mandi, sebelum dan sesudah makan, mengingat Allah.
Kemudian ketika bercermin dan berganti pakaian, kita diajarkan untuk mengingat Allah.
Ketìka masih polos dulu, bahkan saya sempat sangat terpukau menemukan doa untuk hubungan suami istri.
Indah ya, jika semua doa bisa terucap dalam setiap jejak.

Dalam Al-Quran disebutkan pula bahwa salah satu tanda orang yang berakal adalah mengingat Allah dalam berdiri, duduk ataupun terbaring.

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّار

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”

(Q.S. Ali-‘Imran : 190-191)

Ternyata hal yang sederhana itu adalah sesuatu yang memiliki posisi tertinggi.
Mengingat Allah, atau disebut Dzikrullah, merupakan sebuah kunci menuju cahaya Ilahi.

Rasullullah bersabda,
“Maukah kalian saya beritakan sesuatu yang lebih baik dari amal-amal kalian, lebih suci di hadapan penguasa kalian, lebih luhur di dalam derajat kalian, lebih bagus bagi kalian daripada menafkahkan emas dan perak, dan lebih bagus dari pada bertemu musuh kalian (berperang) kemudian kalian menebas leher-leher mereka atau merekapun menebas leher-leher kalian?”
Mereka berkata, “Baik ya Rasulullah.”
Beliau bersabda, “Dzikrullah”, atau ingat kepada Allah.
(Dikeluarkan oleh At-Thirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan Malik)

Subhanallah, Masya Allah, bagaimana dzikrullah menempati tempat tertinggi, karena menjadi jiwa atau rohnya seluruh ibadah.

Kemudian dalam sabdanya yang lain, Rasulullah pernah berkata

“Akan datang pada suatu masa, orang yang mengerjakan shalat tetapi mereka belum merasakan shalat.”
(HR. Ahmad)

Ya Allah, semoga saya, keluarga, dan sahabat dijauhkan dari golongan tersebut. Amin.

Bukankah Allah memang menyukai sesuatu yang sederhana dan konsisten?
Jadi mari belajar menghadirkan Allah dalam setiap tarikan nafas yang Ia berikan.
🙂

Nb. Tulisan ini merupakan rangkuman dari beberapa halaman dalam buku Pak Abu Sangkan, Berguru Kepada Allah.
Dipinjamkan oleh seorang sahabat sekitar 6 bulan yang lalu. Maaf baru bisa dibaca setengahnya saja, pelan-pelan tapi pasti, berguru kepada Allah takkan pernah berhenti. Terima kasih loh. 😉

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *