Museum Yang Termuseumkan

Tugas Akhir Sarjana saya membawa saya berkunjung ke sebuah kantor. Kantor tua itu ternyata masih cukup ramai dikunjungi orang, meski tak seramai dulu. Bangunan tua itu, bercat putih, ditemani besi-besi tua bercat hitam. Kantor tua itu didominasi warna oren, ya, kantor pos, itulah kantor tua yang saya ceritakan.

Pintu Masuk Gedung Pos Cilaki

Kantor pos yang terletak di Jalan Cilaki itu, terletak di lantai 1 gedung tua yang kurang begitu terawat. Ruangan yang tidak terlalu besar ditambah pencahayaan yang kurang membuat suanana terasa suram. Ketika berjalan-jalan di sekitar lorong dekat kantor pos, tanpa sengaja saya menemukan sebuah ruangan yang tampak seperti museum.


Peralatan Pos Dari Masa Ke Masa

Timbangan Surat


Ternyata benar, ruangan yang bersebelahan dengan kantor pos itu merupakan museum Pos Indonesia. Ruangan yang berisi beberapa jenis perangko, peralatan pos, dan patung Bapak Pos Indonesia, yang namanya baru saya dengar ketika melihat patung tersebut. Sama seperti ruangan sebelah, suasana di sini agak gelap dan terasa lembab.


Patung Bapak Pos Indonesia


Keluar dari ruangan tersebut, saya pun berjalan-jalan kembali menelusuri lorong dan tanpa sengaja menemukan buku tamu museum di atas sebuah meja yang terletak di sebelah tangga turun. Di buku tersebut, hanya tercatat 6 orang yang berkunjung ke museum. Karena penasaran, saya pun turun melalui tangga tersebut meskipun tak tahu apa yang akan saya temukan di bawah. Sampailah saya di anak tangga terakhir dan saya menemukan museum yang lebih luas dan menyimpan lebih banyak lagi koleksi mengenai sejarah Pos Indonesia.



Simulasi Pos Dahulu Kala



Kendaraan Pak Pos



Alat Pos Otomatis



Seragam Pak Pos Dari Masa Ke Masa


Hawa yang cukup lembab dan suasana yang terasa sedikit angker karena hanya saya satu-satunya pengunjung di siang hari nan cerah itu membuat saya tidak berani berlama-lama di ruangan yang berlokasi di bawah tanah gedung tersebut. Sangat disayangkan jika kondisi museum Pos Indonesia ini tetap seperti saat saya berkunjung secara tidak sengaja. Udara lembab dan debu yang cukup tebal dapat merusak koleksi bersejarah yang sangat berharga.



Gerobak Pos



Berbagai Jenis Bis Surat


Publikasi yang kurang mengenai museum ini juga merupakan faktor penting yang harus selalu diperbaiki. Saya yang telah tinggal di Bandung selama hampir 22 tahun “menemukan” museum Pos Indonesia ini secara tidak sengaja, entah karena saya yang kuper atau memang informasi tentang museum ini kurang terpublikasikan. Museum Pos Indonesia ini dapat dijadikan sebagai alternatif tempat wisata pendidikan dan sejarah, baik bagi pelajar maupun masyarakat umum.

p.s. tulisan ini ditulis setahun yang lalu, tak apalah daripada cuma jadi draft di wp saya 🙂

One Reply to “Museum Yang Termuseumkan”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *