“Saya lulus kuliah 2013, tapi lulus SMA 2004. Saya sempet jualan dulu, trus jadi cleaning service, baru deh bisa jadi OB. Habis uang tabungan cukup, baru saya bisa kuliah. Baru deh saya sekarang bisa kerja di sini.”
Beliau bercerita ringan tanpa beban dengan penuh senyuman, sedangkan saya berusaha keras menerjemahkan untaian kata-kata ke dalam bayangan semu di kepala.
Kisah seorang rekan kerja siang ini membuat saya termenung lama mengingat beberapa masa yang lalu saat berseragam putih abu-abu. Kuliah adalah satu-satunya opsi yang tersedia di hadapan, tanpa perlu memeras keringat atau bahkan turut serta memutar otak bagaimana cara membiayainya.
“Maka nikmat Tuhan-mu yang manakah yang engkau dustakan?” – Read on Path.