Time Goes By …


 Basah, basah, basah.. seluruh tubuh..

Akhirnya berenang lagi setelah sekian tahun berlalu. Kali ini berenang dengan baju lengkap plus jilbab, bersama para pengajar muda yang lain. Lewat acara bertajuk pelatihan HSE maka akhirnya hasrat cebar-cebur di kolam renang pun terpenuhi. Perjalanan ke vila ratu, tempat kami pelatihan HSE, tidak terlalu jauh dari MTC.

 
 

This is the real HSE training!

 
 

Sepanjang perjalanan, rombongan terbagi menjadi 2 kelompok perasaan, pertama adalah kelompok yang excited main air di kolam renang dan kedua adalah kelompok yang berkutat dengan ketakutan. Ternyata banyak juga pengajar muda yang tidak bisa berenang. Keakraban kami semua sangat terasa di kolam renang, semua saling membantu, ada yang belajar renang dibantu oleh pengajar muda yang lain, ada yang balapan renang, dan banyak lagi.

 

Here comes the fun!

 

 

Lebam nan Menawan

Setelah hampir tiap hari dalam 4 minggu terakhir ini kami berkutat di asrama alias MTC, ya, meskipun sekali-kali keluar ketika ada acara kunjungan, tapi tetap saja semua berhubungan dengan materi dan materi. Dan akhirnya Senin ini datang juga, yap, Senin, 18 Oktober 2010, it’s time for rafting, dan ada bonusnya ternyata, paintball! Mantap! I’m waiting for this event, pertama kali soalnya, jadi exicted banget.

Berangkat jam 7 pagi dari MTC, bergerak menuju Citarik Sukabumi dengan menggunakan 2 bis. Bis pertama diisi kamar air dan api, sedangkan bis kedua diisi oleh kamar angin dan kamar saya, bumi. Setelah melalui perjalanan panjang yang berkelok-kelok, sampailah kami di Selaras Adventure, Citarik Sukabumi. Sebelum permainan dimulai, kami dikumpulkan per kamar untuk membuat yel-yel dan saya dipilih oleh teman-teman sebagai koordinator kamar, hohoho. Yel kamar bumi bertemakan cheerleader ditemani teriakan, gerakan, dan wajah senyum 3 jari yang kami keluarkan selama hari itu. Kami sukses membuat kamar lain terpukau dengan gerakan dan teriakan kami, ditambah teriakan penutup dari saya yang melengking layaknya cheerleader sesungguhnya dan pose akhir ketika saya dikelilingi oleh anak-anak bumi lalu saya berpose ala peragawati dengan wajah yang “nampol” membuat anak-anak yang lain terpingkal –pingkal, ahaha.

Rafting

Dan permainan pun segera dimulai, permainan pertama adalah rafting, kami turun ke bagian bawah menuju sungai, lalu mengambil rompi, helm, dan dayung. Kemudian dilakukan pembagian kelompok perahu pun dilakukan, saya satu perahu dengan asti, bayu, patria, dan hasan. Seruuuuuu! Tapi kok kayaknya kurang menantang ya, hehe, kurang banyak jeramnya. Setelah rafting selama 2 jam, dawegan telah menanti kita di pinggir sungai. Hujan pun turun dengan derasnya menemani perjalanan kita kembali ke basecamp, sama seperti keberangkatan, kita semua naik mobil pick-up, 1 mobil 10 orang, meskipun hujan tapi kita semua tetap tertawa-tawa bahagia. Istirahat sebentar, ganti sepatu, kemudian langsung bersiap untuk paintball. Dalam kondisi baju basah kuyup habis rafting dan kehujanan, briefing untuk perang paintball pun dimulai.

Dar der dor

Anak-anak bumi akan berperang melawan anak-anak air, bumi yang berseragam loreng dibagi menjadi 2 tim, 7 orang dan 6 orang. Ronde pertama yang bermain adalah saya, arrum, nyunyun, atika, nanda, nene, dan asti. Kami memilih benteng di bagian bawah dengan bendera hijau. Dengan pistol di tangan, kami membuat strategi menyerang dan bertahan. Saya pun berguling-guling, tiarap, merangkak, dan berlari di lahan hijau basah berlumpur. Permainan berlangsung 20 menit, di ronde ini saya tertembak di bagian mulut, otomatis jontor dan catnya terasa sangat pahit, tapi ketika bendera kuning lawan berhasil direbut semua rasa sakit sirna. Di ronde 2, saya bermain lagi karena jumlah bumi kurang 1 dibandingkan air. Di ronde ini, saya tertembak (lagi) di bagian kaki dan karena boros, peluru pun habis di dekat benteng lawan. Sesampainya kembali ke benteng bumi dan ketika waktu 20 menit segera habis, ternyata nisa kecil datang membawa bendera lawan. Kemenangan pun mutlak menjadi milik bumi. Go bumi! Go Bumi Go! Pulang ke asrama, ternyata bekas tembakan paintball itu meninggalkan lebam di kaki saya. So, just enjoy the pain, ehehehe.

 

SD Balam Jaya, Desa Balam Asri, Kecamatan Way Kenanga, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung

Dan muncullah makhluk jenis baru bernama faskab di minggu ini, Mas Ambar, orang Jawa yang sudah tinggal 5 tahun di Tulang Bawang. Berbagi cerita tentang kondisi daerah penempatan dan yang terpenting adalah pengumuman penentuan SD tempat kita mengajar beserta desa dan kecamatannya. Saya ditempatkan di Kecamatan Way Kenanga bersama Yunita, Selfi, Faisal, dan Asril. Bismillah, akan berusaha sekuat tenaga berjuang, semoga senantiasa diberikan kemudahan, kelancaran, dan barakah dari Allah.

 

The FASKAB!

Bagaimana cara untuk beradaptasi dengan budaya lain? Ternyata memang tidak sesederhana yang dibayangkan, namun bukan berarti sulit, semua dapat dilakukan bila kita terbuka dan tidak merasa diri lebih tinggi dari masyarakat setempat.

Cilung

Kunjungan lagi ke SD Pancawati 2, setelah insiden pagi hari di asrama, air mati! Dan kehidupan pun menjadi lesu. Mau solat susah, mau mandi ga bisa, mau pipis ribet. Betapa air itu sangat berharga dan penting dalam hidup kita, mari belajar menghargai air dan menghemat pemakaiannya. Sisi positifnya adalah kami jadi jalan-jalan ke vila pinus yang ternyata super mewah, meskipun Cuma numpang mandi pagi, tapi tetap bisa mencoba kasur dan bantalnya yang oke berat, plus nonton TV di kamar, hohoo.

CILUNG! ROCK!

Sehabis dari pinus, kami berjalan menuju SD, ternyata jauh juga, lumayan olahraga pagi sambil berjemur di bawah sinar mentari. Di SD, kami mencoba masuk ke kelas untuk observasi kegiatan belajar-mengajar. Hari ini ada jajanan yang baru yang oke, namannya cilung, alias aci digulung, ditambah bumbu kacang kering yang biasa disandingkan dengan cimol, ditambah dengan saus merah merona. Rasanya unik, aci yang rasanya plain ditambah bumbu dan saus, menjadi sebuah komposisi yang apik di lidah. Dengan 500 rupiah saja, Anda bisa mendapatkan 1 cilung yang dikemas dengan menggunakan tusuk sate. Hmm, yummy! Saya beli dua dan masih ingin lagi, haha.

Blitz Vs. 21

Ananda Siregar, entrepeuner muda, bos besar blitz megaplex, pesaing satu-satunya yang berani melawan tweny-one. Salut! Nekad dan smart!

Ananda Siregar

Manajemen Artis        

Ok, we are all need publicity but this week is unpredictable, so many “people” there, at Plaza Bapindo. Shocking! We are not prepared for that huge big event, huff! Dan tiba-tiba saya sebagai pengajar muda merasa seperti artis dan yayasan IM. Hahaha. Silly thought but true, right? (evilgrin)

224 anak!

Tim Tulang Bawang Barat (TBB) mendapat kehormatan untuk menjamu anak-anak SD Pancawati 1 yang berkunjung di hari Jumat. Dengan pemberitahuan yang mendadak di tengah malam, akhirnya kami berjuang untuk mempersiapkan acara sore itu. Informasi awal anak-anak yang akan datang berjumlah 120, dan sore itu pun tiba. Deng deng! Ternyata ada 257 anak yang datang, semua tenaga, keringat, dan air mata kami keluarkan (lebay), hehee. Finally we did it! G.O.O.D.J.O.B! TBB! TBB! MACAN! TUTUL TUTUL TUTUL! 😉

H-16 DEPLOYMENT

Yap, 16 hari lagi. Siapkah? Yakinkah? Pertanyaan lain berkecambuk. Dan jawabannya harus segera disiapkan. Mungkin ketika saya sadar dan membuka mata, hutan belantara sudah di hadapan, udara Tulang Bawang Barat sudah tercium. Be ready! Time goes by..

3 Replies to “Time Goes By …”

Leave a Reply to RIO HANDOKO Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *