Izinkan Saya Marah Hari Ini

7 Oktober 2011

 

Iya, saya marah hari ini.

 

Puncak dari semua kekesalan yang pernah ada.

Kelas itu, begitu menantang, kalau memang tak ingin dibilang nakal dan menyebalkan.

Hanya  berisi 31 anak saja, tapi mereka semua ingin bicara, mereka semua ingin didengar.

Tentunya tanpa usaha yang keras untuk mendengarkan. Temannya bicara tak didengar, gurunya berteriak tak digubris. Rasanya energi saya terkuras habis setiap masuk kelas ini.

Kelas 4.

 

Apa mereka terlalu muda untuk mengerti bagaimana cara mendapatkan pensil ketika pensil mereka tertinggal di rumah.

Apa mereka terlalu muda untuk mencari sendiri rautan untuk pensil yang patah.

Apa mereka terlalu muda untuk bisa membagi tugas siapa yang membawa gunting atau lem di kelompok.

Apa mereka terlalu muda untuk mengerjakan tugas mereka tanpa mengganggu yang lain.

Apa mereka terlalu muda untuk mengerti kalau guru mereka sedang marah.

Jawabannya iya, mereka masih muda.

 

Entah kenapa hari ini kesabaran saya begitu diuji.

Jujur, saya menyesal sekali telah marah di kelas hari ini.

Kalau ada pepatah mengatakan marah itu bikin cepet tua, saya setuju banget.

Marah itu melelahkan, baik fisik maupun hati.

Jadi lain kali, saya akan memilih untuk diam.

 

Berkata yang baik atau diam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *